Pabrik sabu terbesar di dunia. Dirktur Direktorat Narkoba Kepolisian Daerah Metro Jakarta Raya Kombes Arman Depari menyampaikan bahwa Jakarta jadi pembuat sabu paling besar di Asia Tenggara, bahkan menurut sebagian pihak bisa jadi saat sekarang ini menjadi pabrik sabu terbesar di dunia. 
Pabrik sabu terbesar di dunia

Ironisnya, konsumen paling besar sabu di seluruh wilayah Asia Tenggara ialah Indonesia. ”Adapun soal ekstasi, yg paling besar penggunanya tetap hingga kini tiga negara, yakni negara Malaysia, negara Filipina, & negara kita Indonesia,” papar Arman, Ahad (22/02) pada malam harinya. 

Ketua Presidium IPW (- Indonesia Police Watch- ) Neta.S .Pane, yg dihubungi hari Ahad malam, mengemukakan, hal tersebut tak mengherankan lantaran pengungkapan dan investigasi kasus terkait pabrik sabu & ekstasi di kota Jakarta pada belakangan ini ternyata mencerminkan akan hal itu. Omzet nya tiap-tiap bln ada yg mencapai beberapa ratus miliaran rupiah. 

Dirinya juga berpendapat bahwasanya negara kita Indonesia, utamanya ibu kota Jakarta, dapat dijadikan arena pesta narkoba dikarenakan pemerintah tak tegas mencegah & melaksanakan aksi represif yang cepat terhadap pelaku dan pengkonsumsi sabu dan narkotika terlarang lainnya. Buktinya, hingga kini tetap ada beberapa terpidana mati berbagai kasus narkoba dan sabu yg belum di eksekusi hingga kini bahkan mungkin ada di antara mereka yang merupakan pemilik pabrik sabu terbesar di dunia. 

Sebab iming-iming duit yg melimpah, banyaknya polisi juga di duga justru melindungi dan memproteksi bandarnya, seperti dlam kasus satu juta butir exstasi milik Bandar Liem Piek Kong (umur 48 tahun) yang dikenal dengan nama alias yaitu Monas. 

Belakangan ini, Kepolisian Daerah Metro Jakarta Raya menggerebek dan mengejar pabrik sabu di suatu wilayah berkedok warnet (- warung internet- ) di Ruko bernama Mutiara Taman Palem, daerah Cengkareng Timur, wilayah Jakarta Barat, & juga di daerah Perumahan Citra Raya, daerah Cikupa, Kab Tangerang. 
Dari kasus perdana/ pertama di atas, polisi berhasil menangkap para pelaku penting, yakni Bandar bernama Suganda; kemudian pemodal bernama Wiryo Sutandar; & juga peracik bernama Edy Handoyo. Baca Juga : pabrik senjata terbesar di dunia

Dalm kasus ke-2, polisi membekuk pelaku peracik bernama Ridwan (umur 42 tahun); pemodal & bandar berstatus suami dan istri bernama Edy Alamsyah (umur 52 tahun)-juga istrinya Mona (umur 41 tahun);juga tiga pengolahnya bernama Supriyadi (umur 38 tahun), juga Ahmad Riyad (umur 37 tahun), & Raymond Aret (umur 37 tahun). 

Pada sektor lain, Neta juga menilai, hubungan kerja antar-instansi pemerintah dlam soal narkoba ini tetap di nilai teramat lemah dan tidak kuat. Polisi hasilnya berjalan sendiri & cuma berperan sbg seolah- olah”pemadam kebakaran” saja. Pabrik sabu terbesar di dunia

Kepala Instalasi & Rehabilitasi RS Ketergantungan Obat dr. Fauzy Masjhur, tempo hari, menyampaikan, naik nya angka dan jumlah konsumen sabu di duga dikarenakan alasan buat menambah tenaga dan juga stamina saat bekerja. Bahkan menurut dirinya, mengkonsumsi sabu dlam jangka lama & teratur dapat menyebabkan impotensi & serangan jantung bagi konsumennya.

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkann berkomentar dengan bijak , kami sangat mengharapkan komentar anda , dan saran anda , bagi kami itu adalah sebuah kehormatan tanks

 
Top