Sejarah Kaum Muslimin Myanmar dan Cita-cita Budha Menghapus Etnis Rohingya. Myanmar termasuk salah satu negara yang tergabung dalam perkumupan negara-negara Asia Tenggara yang disebut dengan ASEAN, salah satu wilayah yang lokasi di arah barat daya negara Myanmar disebut dengan daerah Rakhine atau disebut juga dengan Arakan yang merupakan basis kaum muslimin terbesar di seluruh penjuru Myanmar (Burma). Wilayah Arakan yang penduduknya lazim disebut dengan kaum muslimin Rohingnya wilayahnya berbatasan dengan Banglades dan teluk Benggala. Baca Juga : Foto-foto Penyiksaan Terhadap Kaum Muslimin Rohingya
Sejarah Kaum Muslimin Myanmar dan Cita-cita Budha Menghapus Etnis Rohingya

Luas negara Myanmar sekitar 260 ribu mil persegi, hampir 2 atau 3 persennya merupakan wilayah Arakan atau Rohingnya, jumlah prosentase kaum muslimin yang tinggal di wilayah Arakan mencapai 15 persen dari jumlah total penduduk Burma atau Myanmar yang mencapai 50-an juta jiwa, jumlah kaum muslimin di Myanmar sebenarnya lebih dari 15 persen pada masa-masa yang telah lewat, mereka punah secara bertahap dengan berkobarnya semangat suku Birma yang beragama budha membunuhi ummat Islam Arakan sampai Inggris menjajah negara itu, genosida dan pemusnahan etnis menimpa etnis Rohingnya di wilayah mereka sendiri di Arakan.

Myanmar merupakan negara multi etnis dengan sebaran yang hampir sama antara satu etnis dengan etnis lainnya, kurang lebih sebanyak 140-an suku dan etnis yang kini masih mendiami wilayah-wilayah Myanmar, di bagi menjadi 2 starat sosial alias kasta, kasta dan strata tertinggi dipegang oleh etnis Birma yang kebanyakan mereka dipercaya sebagai pemangku berbagai jabatan strategis di tingkat birokrasi pemerintahan Myanmar, di susul dengan kasta yang lebih rendah lagi yang termasuk dalam starata setingkat di bawah etnis Birma yaitu etnis Chin, Kachin dan termasuk juga etnis Rohingnya yang beragama Islam.

Ummat Islam Rohingya Telah Ada Sejak Dahulu

Dalam catatan sejarah Islam disebutkan bahwa, sejarah eksistensi Islam di bumi Myanmar ternyata telah berlangsung lama, semenjak tampuk kekuasaan dipegang oleh dinasi Abbasiyah tepatnya di bawah pemerintahan Harun al-Rasyid, Myanmar mulai dimasuki oleh agama yang lurus ini, berkat ajasa para pedagang-pedagang muslim dari berbagai wilayah Islam yang berdagang sambil mendakwahi penduduk Arakan memeluk agama Islam secara damai tanpa ada pengankatan senjata.

Dakwah Islam di Arakan semakin meluas, sehingga pemeluk Islampun membludak, akhirnya wilayah Arakan memisahkan diri dengan membentuk sebuah kerajaan Islam yang peninggalannya masih bisa dilihat sampai hari ini di wilayah Arakan, pemerintahan Islam Arakan berdiri selama kurang lebih 300-an tahun lamanya, diperintah oleh kurang lebih 40-an raja muslim.

Cita-cita Budha Menghapus Etnis Rohingya
Sejarah Kaum Muslimin Myanmar dan Cita-cita Budha Menghapus Etnis Rohingya

Pada tahun 1784 M, Arakan diserang oleh raja Budha dari suku Birma yang bernama Bodawpaya (masa pemerintahan 1782-1819 M). Kemudian ia menggabungkan wilayah Arakan ke dalam wilayahnya, agar Islam tidak berkembang di wilayah tersebut. Sejak saat itu bencana umat Islam Arakan pun dimulai. Peninggalan-peninggalan Islam, masjid dan madrasah, dihancurkan. Para ulama dan da’i dibunuh. Budha dari suku Birma terus-menerus mengintimidasi kaum muslimin dan menjarah hak milik mereka. Mereka juga memprovokasi orang-orang Magh untuk melakukan hal yang sama. Keadaan tersebut terus berlangsung selama 40 tahun. Sampai akhirnya berhenti dengan kedatangan penjajah Inggris.

Ummat Budha mulai gerah dengan perkembangan ummat Islam di Arakan, akhirnya mereka melakukan invasi besar-besaran dengan menghasut berbagai etnis Myanmar lainnya untuk membunuhi ummat Islam Arakan, ribuan ummat Islam mati ditangan Budha etnis Birma ini, sampai datanglah Inggris menjajah Myanmar, saat masa penjajahan Inggris ini, pembunuhan terhadap kaum muslimin Rohingya agak menurun, karena Inggris menggabungkan seluruh wilayah jajahannya menjadi satu di bawah nama negara persemakmuran.

Penyikasaan dan pembunuhan sadis terhadap kaum muslimin kembali terjadi setelah penjajah Inggris angkat kaki dari Burma, sampai hari ini upaya penghapusan etnis muslim di wilayah Burma masih menjadi cita-cita para Biksu Budha Myanmar.

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkann berkomentar dengan bijak , kami sangat mengharapkan komentar anda , dan saran anda , bagi kami itu adalah sebuah kehormatan tanks

 
Top