Penambangan pasir besar-besaran yang dilakukan di Desa Selok Awar-Awar, Kec Pasirian, Lumajang, Jawa Timur menyita perhatian masyarakat beberapa hri belakangan ini. Seorang tokoh yg menyuarakan penolakan tegas penambangan pasir besar-besaran di Kecamatan Pasirian yang dikenal dengan nama Salim Kancil tewas terbunuh warga yg justru memberi dukungan penambangan. Sekarang Ini puluhan orang yg diduga membunuh itu telah ditetapkan sbg tersangka oleh Kepolisian Resort Lumajang Jatim. 
FOTO : Gara-gara Penambangan Pasir Ini Salim Kancil Digergaji Kemudian Dibunuh Dengan Sadis

Jawa Pos akhirnya berkesempatan untuk mengunjungi daerah yang diajdikan lokasi penambangan itu. Ternyata lokas penambangan itu benar-benar mengalami kerusakan yang lumayan parah. 

Ternyata penambangan pasir yang dilakukan secara besar-besaran itu sudah mengakibatkan dinding-dinding pantai menjadi rusak parah. Dari kejauhan, ombak pantai selatan kelihatan jelas lantaran gundukan pasir yg dahulu berwujud bukit kini telah terkikis habis. Air laut bahkan sudah masuk ke tengah petak-petak sawah yang merupakan garapan masyarakat. 
Suasana di sekitar lokasi, pengamanan di Selok Awar-Awar pun di maksimalkan dan dioptimasi pihak kepolisian. Personel polisi gabungan telah disiagakan disekitar area kejadian. 

Sejumlah personel kepolisian & satpol PP nampak dan terlihat berjaga-jaga di rumah kediaman korban yaitu Salim (korban meninggal), Tosan (korban luka-luka), & balai desa. Namun aktivitas masyarakat tampak berangsur normal. Walaupun demikian, beberapa masyarakat masih enggan dimintai keterangan mengenai kejadian memilukan yang menewaskan Salim Kansil tersebut. 

Tokoh masyarakat Selok Awar-Awar bernama Abdul Hamid menyampaikan, situasi memang sekarang ini berangsur kondusif dan mulai normal kembali. Tetapi, penduduk sampai saat ini masih takut berbicara, lebih-lebih bersaksi, terkait insiden menyedihkan Sabtu pagi itu. 

"Sudah saya imbau masyarakat agar tak usah takut. Sebab ini momentum utk mengatakan yg sebenarnya terjadi di sini," katanya. (Sumber: jpnn.com)

1 komentar:

  1. jadi ingin lihat lokasinya, yang saya baca awalnya ada bukit-bukit kecil yang menghadang ombak, sekarang bukitnya sudah gak ada.

    BalasHapus

Silahkann berkomentar dengan bijak , kami sangat mengharapkan komentar anda , dan saran anda , bagi kami itu adalah sebuah kehormatan tanks

 
Top