Patut saja Kades Selok Awar Awar yang bernama Hariyono ditetapkan sbg tersangka pembunuhan sadis aktivis anti penambangan pasir liar Salim Kancil. Bahkan dirinya pun dikenakan pasal 340 menyangkut pembunuhan terencana dgn hukuman maksimal yaitu pidana mati.
Lantaran, berdasarkan info yg dikumpulkan, pada malam sebelum kejadian, Jumat (25/09/2015), menurut informasi, Kepala Desa Hariyono telah men-setting kekerasan yang akan dilakukan pada Salim Kancil & juga Tosan.
Ya, pada Sabtu pagi para penduduk yg menolak penambangan pasir bakal menggelar demonstrasi penolakan penambangan pasir di desa mereka. Salim & Tosan merupakan 2 penduduk yg amat sangat vokal memprotes penambangan pasir yang merugikan masyarakat dan lingkungan itu.
Nah, tengah malam itu Kades Hariyono menghimpun dan mengumpulkan para pendukungnya, termasuk juga pendukungnya yang disebut Tim 12 yg dikenal juga sebagai centeng Kepala Desa di rumah kediamannya.
Dalam pertemuan itu, Hariyono seakan-akan mengimbau pendukung dan anak buahnya supaya tak bertindak anarkis dan jangan melakukan tindak kekerasan dalam menanggapi demo aktivis anti tambang Salim dan kawan-kawannya.
Dirinya pun saat itu sengaja mengundang Babinkamtibmas, juga Polsek & Babinsa Koramil Kecamatan Pasirian. Ketika itu ia mengimbau pedukung dan anak buahnya utk “bekerja bakti” saja & tak melawan aktivitas aktivis anti tambang yang akan melakukan aksi demo itu.
Nyatanya, kata "kerja bakti" itu cuma suatu kode yang dimengerti oleh pendukung dan anak buah sang Kades.
Kode agar anak buah sang Kades siap-siap dgn "peralatan perang'" seperti cangkul, gergaji, & lain-lainnya.
Dalam perkembangan selanjutnya terkait penyidikan Hariyono, polisi tempo hari menggeledah rumah kediaman Kades yg sudah dua periode itu memimpin masyarakat di Ds.Selok Awar-Awar itu.
Dari rumah kediaman Kades Hariyono, polisi berhasil mengamankan dokumen & satu buah air gun yg sepintas serupa senjata revolver. Dugaan sementara, air gun yg mampu melukai orang itu dimanfaatkan sang Kades utk menakut-nakuti orang-orang. (Sumber: JPNN.com).
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkann berkomentar dengan bijak , kami sangat mengharapkan komentar anda , dan saran anda , bagi kami itu adalah sebuah kehormatan tanks