Puluhan orang dengan beringas menghajar aktifis anti penambangan pasir Salim Kancil tak kenal ampun di hadapan anaknya yg baru berusia 13 thn. Tak pelak, pentungan, balok kayu ukuran besar, & benda keras lainnya bertubi-tubi mendarat dan menghantam pria berumur 52 th itu. Sang anak, yang bernama Dio Eka Saputrapun mulai menangis menyaksikan kejadian yg teramat tiba-tiba pada hari Sabtu pagi, 26/10/2015 silam itu. 
Ini Cara Salim Kancil Disiksa dan Dibunuh Centeng Kades di Depan Anaknya

Dio, waktu ditemui di rumahnya di Desa Selok Awar-Awar, Pasirian, Kab Lumajang, menjelaskan ketika itu bapaknya baru saja mengeluarkan sepeda motor. 

Salim kala itu bersiap-siap untuk memimpin masyarakat guna berunjuk rasa sebagai upaya untuk menolak penambangan tanpa izin di daerah pantai Watu Pecak. "Ternyata telah ada puluhan orang sudah ada di halaman rumah & mulai mengepung ayah," tuturnya seperti dikutip majalah Tempo, hari Senin, 5 10/015. 

Dio menjelaskan diwaktu itu ibunya, Tijah, tidak di rumah, sedang ke luar. Maka di rumah cuma ada dirinya seseorang diri. tak tinggal diam Dio telah berteriak minta tolong namun tak ada tetangga yg ke luar. Saat ia berniat lari minta pertolongan ke rumah pamannya-rumah mereka berdekatan-, lantas salah seseorang dari kelompok pengeroyok itu mengintimidasi Dio. 

"Diam atau aku bunuh kau," kata Dio menirukan ancaman itu. Dio lantas ketakutan. Terdengar suara tangisnya mulai tercekat. Dia hanya melongo menonton bapaknya yang dipukuli & dinaikkan ke atas sepeda motor salah seorang pengeroyok ganas itu. Menurutnya, bapaknya telah dalam keadaan tangan terikat ketika diboyong ke Balai Desa Selok Awar-awar dengan sepeda motor. 

Sesampai di kantor Balai Desa, lantas Salim dihajar, kemudian digergaji, tidak hanya itu, bahkan ia sempat diestrum dengan listrik. Parahnya lagi, mereka memukuli dan menyiksa aktifis Salim Kancil di depan murid sekolah TK yg akan masuk kelas mereka. Kemudian dr Balai Desa, lantas Salim diseret ke daerah jalan kosong yang menuju ke arah makam desa. ia dibunuhi di tempattersebut. 

Banyak para tetangga menyatakan bahwasanya kelompok pengeroyok dan penyerang Salim Kancil dikenal masyarakat dgn julukan Tim 12. "Sebenarnya mereka itu adalah tim sukses yang dibentuk oleh Kades Hariyono," ungkap Abdul Hamid, kawan dekat Salim Kancil. 

Gerombolan yg sesungguhnya beranggotakan 12 orang lebih itu mendampingi dan mengawal Hariyono mulai saat pemilihan kepala desa pada 2008 silam. Saat Ini Hariyono menjabat kepala desa utk ke-2 kalinya setelah berhasil menjadi Kades di periode pertama. Hariyono berkepentingan lantaran menjadi backing tambang tanpa izin di desa yang kini ramai dikunjungi dan diperbincangkan itu. 

Menurut Abdul Hamid kawan Salim ini, tepat pukul 10.00 hri naas tersebut, Salim hendak keluar untuk memimpin unjuk rasa masyarakat di kantor balai desa. Beberapa bln terakhir ini, Salim memang terlihat aktif menentang proyek penambangan pasir tidak legal di sekitar lokasi Pantai Watu Pecak yg dikendalikan Kades Hariyono dengan Tim 12-nya. 

Sebelum membunuh dengan sadis Salim Kancil, kelompok tersebut menganiaya aktifis anti tambang lainnya yaitu Tosan. Pria umur 51 th itu dikeroyok juga saat membagikan beberapa selebaran berisi ajakan untuk unjuk rasa. Saat itu Tosan sempat berlari ke areal lapang disamping rumahnya. Namun malang, dirinya diringkus gerombolan penyerang, lalu beberapa kali dilindas dengan sepeda motor penyerang itu. Tosan saat ini masihlah kritis di RS Saiful Anwar. 

Polres Kab.Lumajang sudah menetapkan 23 dari anggota Tim 12 itu sbg tersangka dan pelaku pembunuhan Salim & juga pengeroyokan Tosan. Dikarenakan tempat tahanan polres tidak cukup dan tidak memadai, akhirnya tersangka dipindahkan ke tempat tahanan Polda Jawa Timur.

2 komentar:

  1. Kejam..
    Untuk para pelaku,apa sih yang kalian dapat setelah membunuh pak salim..??
    Apa hidup anda2 semua jadi aman,dan tentram..??
    Coba berfikir dgn logika..
    Bukan emosi [-(

    BalasHapus

Silahkann berkomentar dengan bijak , kami sangat mengharapkan komentar anda , dan saran anda , bagi kami itu adalah sebuah kehormatan tanks

 
Top