Kenekatan Turki ketika menembak jatuh jet tempur SU-24 milik Rusia memunculkan reaksi yang sangat keras dari salah seorang Jendral Amerika Serikat yaitu Jendral (Purn) Paul Vallely. 

“Kami pikir aliansi NATO, apabila mereka mempunyai sejumlah pilihan dan opsi, mereka itu mesti mengeluarkan negara Turki dr keanggotaan NATO sebab negera itu sepertinya tak sanggup di ajak untuk bekerja sama dalam memerangi teroris (negara Islam Suriah). Mereka tidak akan bekerjasama dgn semua pasukan koalisi yang berada di dlm Suriah. Yg mereka mau yaitu Basar Assad segera lengser dr jabatannya & sesegera mungkin di gantikan olh yg lain,” ujarnya, seperti dilansir RT pada tanggal 27/11. 
Jendral AS : Turki Harus Segera Dikeluarkan dari NATO
Sistem anti rudal S-400 milik Rusia

Vellely menyampaikan bhw perbuatan militer Turki ini secara sepihak ini mungkin di tenggarai juga sebagai proyek dari NATO. Walaupun sebenarnya, menurut dirinya, Turki tengah mengupayakan untuk memantapkan dirinya sbg ‘kekuatan paling dominan’ di sekitar kawasan itu. Dia pula menuduh negara Turki saat ini tengah menguber kepentingan pribadinya sendiri. 

Dia pula menyebutkan bhw keberadaan negara Turki adalah ancaman serius untuk NATO, lantaran dia menilai negara Turki cuma dapat bersikap secara kooperatif apabila merasa dapat memperoleh keuntungan yang lebih bila bekerjasama dgn NATO di bandingkan dgn jika mereka melakukannya secara sendiri. 

“Kami yakin Turki bakal melaksanakan lebih banyak provokasi-provokasi lagi pada periode dan masa-masa yang akan datang,” ungkapnya memprediksi. Jendral Vellely melanjutkan,meskipun satu unit pesawat tempurnya berhasil di tembak jatuh, kemampuan Rusia tak akan terpengaruh sedikitpun. 

Recep Tayyip Erdogan pula sempat menyampaikan bhw pihaknya tak bakal meminta maaf pada Rusia, apapun yg bakal terjadi. Tetapi statmen ini bertolak belakang dgn opini dari militer negara Turki, yg mengaku tak mengetahui bhw yg di tembak itu merupakan pesawat milik Rusia & siap untuk bekerja sama dlm bentuk apapun.

Sementara Vladimir Putin punya anggapan yang lumayan keras perihal ini dengan mengeluarkan kecamannya sesaat pasca penembakan itu, Putin menganggap aksi yang dilakukan oleh Turki juga sebagai tikaman dr belakang. Sbg reaksinya, negara Rusiapun menyebar system pertahanan udara S-400 miliknya di beberapa daerah di Suriah. 

S-400 ialah upgrade dr generasi lama yaitu S-300 Growler & sekarang jadi system paling canggih milik Rusia utk melakukan pertahanan dari serangan jet tempur.

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkann berkomentar dengan bijak , kami sangat mengharapkan komentar anda , dan saran anda , bagi kami itu adalah sebuah kehormatan tanks

 
Top